Kamis, 24 April 2014
Rabu, 09 April 2014
Materi Biologi kelas xi
Rangkuman Materi Biologi Kelas XI Semester 2
Alat-alat pencernaan manusia terdiri dari:
- Saluran pencernaan: mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
- Kelenjar pencernaan: terdapat di air liur, lambung, usus halus, pankreas, dan hati.
Pankreas (menghasilkan enzim lipase untuk merubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol).
Organ-organ pernapasan pada manusia:
- Hidung (Cavum nasalis)
- Tekak (Faring)
- Tenggorokan (Trakea)
- Cabang tenggorokan (Bronkus)
- Bronkiolus
- Alveolus: tempat pertukaran gas CO2 dan O2
- Paru-paru
Percobaan respirasi (Respirometer)
Percobaan respirasi (Respirometer) bertujuan untuk mengukur jumlah O2 yang diambil/diserap pada proses respirasi hewan
Sistem Koordinasi dan Sistem Indera pada Manusia
Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam berbagai sistem dalam kehidupanKompetensi Dasar : 1.3 Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Sistem Koordinasi dan Sistem Indera pada Manusia
Pernahkah tanganmu menyentuh benda yang panas? Bagaiman reaksi
tanganmu atau tubuhmu? Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Bila kamu
mendengar seseorang memanggil namamu, tentunya kamu akan menoleh,
bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Ada sesuatu dari luar yaitu
panasnya benda yang kamu sentuh, atau suara panggilan dari temanmu.
Tubuhmu memberikan tanggapan terhadap rangsang dari luar tersebut.Jantung berdebar dan tangan bergeerak spontan karena terkejut, Pernahkah kamu pikirkan mengapa dan bagaimana tubuhmu bisa memberi tanggapan atau respon seperti itu? Sistem koordinasi, dan indera bersama-sama terlibat dalam proses tersebut.
Pernahkah kamu menginjak benda yang panas? Tanpa kamu sadari, kamu langsung menarik kakimu. Mengapa hal ini terjadi? Hal ini terjadi karena kamu memiliki sistem saraf yang berfungsi untuk merespons rangsangan dan melaporkannya ke otak. Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi tubuh. Selain sistem saraf, terdapat sistem hormon yang mengendalikan sistem fisiologis tubuh. Sistem saraf berhubungan erat dengan alat indera manusia. Misalnya, ketika kamu menyentuh batang bunga yang berduri, kamu terlebih dahulu melihat batang tersebut dengan mata. Kemudian, kamu menyentuh duri tersebut, lalu kamu terkejut karena duri tersebut melukai kulitmu. Dari responmu tersebut pun sistem saraf telah bekerja.
USAHA DAN ENERGI
Energy Kinetik Rotasi
Sebuah benda yang bergerak rotasi memiliki energy kinetic karena partikel-partikelnya bergerak terus walaupun secara keseluruhan benda tersebut tetap di tempatnya (tidak bergerak translasi).
Energy kinetic sebuah partikel dalam benda adalah : Ek = ½ m v2 = ½ m ω2 r2
Maka energy kinetic seluruh partikel benda, atau energy kinetic rotasi benda adalah : Ek = Σ ½ m v2 = ½
(Σm r2) ω2 atau Ek = ½ I ω2
Energy Kinetik Rotasi
Sebuah benda yang bergerak rotasi memiliki energy kinetic karena partikel-partikelnya bergerak terus walaupun secara keseluruhan benda tersebut tetap di tempatnya (tidak bergerak translasi).
Energy kinetic sebuah partikel dalam benda adalah : Ek = ½ m v2 = ½ m ω2 r2
Maka energy kinetic seluruh partikel benda, atau energy kinetic rotasi benda adalah : Ek = Σ ½ m v2 = ½
(Σm r2) ω2 atau Ek = ½ I ω2
2.1.1. Kombinasi Gerak Translasi dan Gerak Rotasi
Bila
sebuah benda tegar bergerak melalui sebuah ruang dan pada saat yang
bersamaan melakukan gerak rotasi (menggelinding), maka energy kinetic
benda itu adalah total antara energy kinetic translasinya dengan energy
kinetic rotasinya.
Rabu, 02 April 2014
Fisika Kreatif
PANDUAN MEMBUAT ROKET AIR
PENGENALANRoket air ialah roket yang menggunakan kuasa air dan udara untuk terbang.
Struktur Asas roket Air
HIDROLISIS GARAM
Garam yang mengalami hidrolisis membentuk suatu reaksi kesetimbangan.
Pada reaksi kesetimbangan anion basa atau kation asam, akan dibebaskan
OH - atau H + . Ion OH - dan ion H +
inilah yang dapat menentukan apakah larutan tersebut bersifat asam,
basa atau netral. Karena hidrolisis garam merupakan reaksi refersibel
(bolak-balik), maka reaksi ini mempunyai tetapan kesetimbangan yang
disebut tetapan hidrolisis (Kh). Besarnya Kh bergantung pada harga
tetapan ionisasi asam (Ka) atau tetapan ionisasi basa (Kb). Tetapan
hidrolisis dapat digunakan untuk menentukan pH larutan garam.
1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan dalam air menunjukkan reaksi netral, karena anion maupun kationnya masing-masing tidak ada yang bergabung dengan ion hidrogen atau hidroksida. Untuk menentukan produk yang sangat sedikit berdisosiasi. Karena itu kesetimbangan air tidak terganggu.
H 2 O (l) → H + (aq) + OH - (aq)
Karena konsetrasi H + dan OH - dalam larutan sama, maka larutan bersifat netral (pH=7)
2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah
Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam (pH < 7). Kation asam (BH + ) dari garam bereaksi dengan air yang menghasilkan ion H 3 O + .
BH + (aq) + H 2 O (l) → B (aq) + H 3 O + (aq) .
Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis (Kh) sebagai berikut.
1. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Kuat
Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat jika dilarutkan dalam air menunjukkan reaksi netral, karena anion maupun kationnya masing-masing tidak ada yang bergabung dengan ion hidrogen atau hidroksida. Untuk menentukan produk yang sangat sedikit berdisosiasi. Karena itu kesetimbangan air tidak terganggu.
H 2 O (l) → H + (aq) + OH - (aq)
Karena konsetrasi H + dan OH - dalam larutan sama, maka larutan bersifat netral (pH=7)
2. Garam dari Asam Kuat dengan Basa Lemah
Jika garam yang berasal dari asam kuat dengan basa lemah dilarutkan ke dalam air, maka larutan tersebut bersifat asam (pH < 7). Kation asam (BH + ) dari garam bereaksi dengan air yang menghasilkan ion H 3 O + .
BH + (aq) + H 2 O (l) → B (aq) + H 3 O + (aq) .
Reaksi ini mempunyai tetapan hidrolisis (Kh) sebagai berikut.
Rabu, 02 April 2014
Konsep Asam-Basa Bronsted dan Lowry
- Menurut Bronsted dan Lowry, asam adalah spesi yang memberi proton, sedangkan basa adalah spesi yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
- Perhatikan contoh berikut.
asam basa
H2O(l) + NH3(aq) ⎯⎯→ NH4+(aq) + OH–(aq)
asam basa
- Pada contoh di atas terlihat bahwa air dapat bersifat sebagai asam (donor proton) dan sebagai basa (akseptor proton).
- Zat seperti itu bersifat amfiprotik (amfoter).
- Konsep asam-basa dari Bronsted-Lowry ini lebih luas daripada konsep asam-basa Arrhenius karena hal-hal berikut :
Langganan:
Postingan (Atom)