Minggu, 11 Agustus 2013

Mimpi




Dimulai pada hari Sabtu, 3 Juli 2013. Aku terbangun dari tidur lelapku. Malam itu adalah malam puluhan kali aku bermimpi aneh dan agak horror. Mimpi itu ANEHnya sudah beberapa kali berulang-ulang terjadi di hampir setiap malam tidurku. Mau tau ceritanya? Beneran? Iiihhh kepo deh hahaha... Oke, begini.

*di dalam mimpi*

“Kak Cici, besok temenin Eja beli kaset ya.” Ajak adikku, Eja.
“Boleeeehh.. Emangnya, kamu mau beli kaset apaan?” tanyaku kepada Eja.
“Belum tau sih mau beli apaan. Pokoknya besok temenin ya, Kak.” Bujuk Eja kepadaku.
“Oke, tapi masalahnya, kakak lupa jalan. Hehe..” ujarku kepada Eja.
“Yaaaahh.. Jadi gimana dong, Kak?” tanya Eja kepadaku dengan sedikit kecewa.
“Hmm... pokoknya kakak usahain deh besok. Oke?” perjelasku kepada Eja.
“Oke deh.” Jawab Eja.

Setelah percakapan tersebut, tiba-tiba Aku dan Eja berada di toko kaset yang kami maksud. Dan anehnya suasananya agak sedikit berbeda. Penjaga toko yang tidak ramah seperti biasanya, melainkan mereka memandang sinis kami berdua. Dan toko itu juga terlihat besar dan luas. Namun, kalau masalah luas atau tidak, itu tidak masalah bagi kami. Karena, kami berpikir kalau tokonya baru saja selesai di renovasi. Yaaahh.. namanya juga mimpi. Hehehe...

“Mbak, mau beli yang ini dong. Yang ini juga deh.” Ujarku sambil menunjuk dua kaset kepada Amoy, si penjaga toko kaset tersebut.
“Hmm.. Eja mau beli yang mana? Cepetan dikit ya. Soalnya Kak Cici mau pergi nih.” Ujarku kepada Eja.
“Eja bingung. Apa ya? Hmm...??? haaaaaa!! Akhirnya, dapat juga nih kaset. Hehe... Oke deh. Mau yang ini, Mbak.” Ujar Eja kepada Mbak-mbak penjaga toko.

Setelah itu, Mbak-mbak itupun memberi kaset yang sudah dipilih Eja. Namun tiba-tiba, dinding menjadi runtuh. Mbak-mbaknya berubah menjadi  vampire.  Seketika toko kaset itu berubah menjadi sebuah kastil yang menyeramkan. Dan di sana juga ada sebuah jembatan yang melintang di dalam kastil, yang mana di bawah jembatan tersebut adalah air pasang berwarna merah.
Lalu ada seekor monster yang menyerupai naga besar dan berwarna merah hitam. Monster itupun lalu berusaha menyerang kami. Kemudian, ia menerkam ku dengan kuku-kukunya yang panjang runcing melengkung, sehingga aku berlumuran darah. Tapi itu tak masalah bagiku, selagi Eja tidak terluka. Ya, sebagai kakak yang baik, aku harus melindungi adikku, Eja, apapun yang terjadi. *ah, gaya hahaha... Oke, back to story.
Karena takut diserang lagi, kami pun segera keluar dari kastil untuk melarikan diri. Lalu kami berjalan di sebuah jembatan bata putih. Suasananya sangat aneh. Semula  dari perkotaan yang padat dan berpolusi, kini berubah menjadi sebuah hutan yang asri, seperti di dongeng-dongeng. Yaaaa, kurang lebih seperti di film “Oz The Great And Powerfull” hehehe... Lalu, kami pun berjalan menyusuri hutan dengan mengikuti alur jalan.

“Kak Cici, motor kita mana? Kok semuanya jadi hutan gini sih?” tanya Eja heran.
“Gak tau nih. Kakak juga heran. Yaudah, kita jalan aja, ngikutin alur ini.” Ajakku kepada Eja sambil memimpin jalan.
“Ih, sereemm..” ujar adikku dengan sedikit ketakutan.
“Iya, sama. Suasananya jadi berubah drastis. Dan tempat ini tuh gak asing banget. Seperti udah pernah liat sebelumnya. Tapi apa ya? Hmm...... ???? Astagaa!! Baru inget deh! Ini tuh seperti yang di film ‘Oz The Great And Powerfull’ !! Iya bener deh! Gak salah lagi. Tapi, semoga aja gak ada penyihirnya  ya di sini. Amiin......” perjelasku kepada Eja.
“Hah??? Apaan sih? Mikir aneh-aneh. Udah deh, mending kita terusin aja perjalanan kita untuk keluar dari hutan ini.” Ajak Eja kepadaku.

Kami pun berjalan, berjalan, dan terus berjalan. Hingga suatu waktu kami pun kelelahan. Akhirnya, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Di bawah pohon besar nan rindang inilah kami beristirahat.

“Duuuhh.. capeeeekkk.. Kapan pulangnyaaa?? Pengen cepet-cepet pulang ke rumah nih.” keluh adikku.
“Ah udah deh. Kakak juga capek, dan juga pengen pulang. Tapi gimana? Kita aja gak tau kita ada di mana. Dan handphone kakak juga ilang. Tapi, untungnya kita masih ada kaset ini hehe...” ujarku.

Saat sedang asyik-asyiknya bersantai, tiba-tiba..............................

Kreeeeekkkkk... Wusssshhh wusssshhhhh...

“Kak, bunyi apa tuh?” tanya adikku dengan ketakutan.
“Gak tau. Seperti bunyi ranting yang patah. Di injek gitu. Tapi........ siapa??? Jangan-jangaaaan.... itu penyihir yang seperti di film Oz.” Ujarku.
“Hih, kakak! Jangan bikin Eja takut. Masa sih di tahun 2013 ada penyihir?” ujar Eja dengan sedikit kesal karena tidak percaya.
“Tapi mungkin aja. Buktinya, kenapa tadi tiba-tiba kita ada di kastil? Dan di dalam kastil itu ada naga? Dan kenapa juga suasana kota tiba-tiba berubah jadi hutan seperti di dongeng-dongeng??” ujarku dengan penuh seribu tanya.
“Hiiih.. takuuutt.. kenapa juga anginnya tiba-tiba kenceng gini?” tanya adikku ketakutan.
“Yaudah, kita berdoa aja.” Usulku kepada Eja.
“Iya kak.” Jawab Eja.

Dan tiba-tiba........................................

Hihihihihhihihihihihiii...........

Terdengar suara cekikikan seorang wanita. Entah darimana suara itu berasal. Namun, suara tersebut berhasil membuat kami menjerit histeris karena ketakutan.
Dan tak disangka, perkiraanku benar. Seorang penyihir dengan sapunya muncul. Berjubah hitam, seluruh tubuh berwarna hijau dengan wajah menyeramkan, dan tak lupa dengan topi khas penyihir. Yaaaa, pokoknya seperti penyihir yang ada di film Oz deh. Hehehe...
Penyihir itupun menghampiri kami. Menakut-nakuti kami sehingga kami menangis menjerit histeris. Lalu, penyihir itu pun akan menyihir kami dengan kekuatan sihir gelapnya. Namun, ketika sihirnya akan mengenai kami, tiba-tiba aku terbangun dari tidur lelapku. Yaaahh.. penasaran juga sih dengan lanjutan mimpiku ini. Tapi mau gimana lagi? Lah aku nya udah kebangun hehehe...
Yaudah deh.. makasih banyak ya bagi yang sudah membaca artikel gak penting ini hehe.. Ada moral value nya loh yang bisa di ambil dari mimpiku ini. Moral value nya adalah, “sebelum tidur, harus berdoa dan jangan sampai ketiduran! Supaya kita gak mimpi yang aneh-aneh.” Hehehe...
Terima kasih guys! ;) Tunggu ceritaku selanjutnya yaa.. :D


2 komentar: