Dimulai pada hari Sabtu,
3 Juli 2013. Aku terbangun dari tidur lelapku. Malam itu adalah malam puluhan
kali aku bermimpi aneh dan agak horror. Mimpi itu ANEHnya sudah beberapa kali
berulang-ulang terjadi di hampir setiap malam tidurku. Mau tau ceritanya? Beneran?
Iiihhh kepo deh hahaha... Oke, begini.
*di dalam mimpi*
“Kak Cici, besok temenin
Eja beli kaset ya.” Ajak adikku, Eja.
“Boleeeehh.. Emangnya,
kamu mau beli kaset apaan?” tanyaku kepada Eja.
“Belum tau sih mau beli
apaan. Pokoknya besok temenin ya, Kak.” Bujuk Eja kepadaku.
“Oke, tapi masalahnya,
kakak lupa jalan. Hehe..” ujarku kepada Eja.
“Yaaaahh.. Jadi gimana
dong, Kak?” tanya Eja kepadaku dengan sedikit kecewa.
“Hmm... pokoknya kakak
usahain deh besok. Oke?” perjelasku kepada Eja.
“Oke deh.” Jawab Eja.
Setelah percakapan
tersebut, tiba-tiba Aku dan Eja berada di toko kaset yang kami maksud. Dan
anehnya suasananya agak sedikit berbeda. Penjaga toko yang tidak ramah seperti
biasanya, melainkan mereka memandang sinis kami berdua. Dan toko itu juga
terlihat besar dan luas. Namun, kalau masalah luas atau tidak, itu tidak
masalah bagi kami. Karena, kami berpikir kalau tokonya baru saja selesai di
renovasi. Yaaahh.. namanya juga mimpi. Hehehe...
“Mbak, mau beli yang ini
dong. Yang ini juga deh.” Ujarku sambil menunjuk dua kaset kepada Amoy, si
penjaga toko kaset tersebut.
“Hmm.. Eja mau beli yang
mana? Cepetan dikit ya. Soalnya Kak Cici mau pergi nih.” Ujarku kepada Eja.
“Eja bingung. Apa ya?
Hmm...??? haaaaaa!! Akhirnya, dapat juga nih kaset. Hehe... Oke deh. Mau yang
ini, Mbak.” Ujar Eja kepada Mbak-mbak penjaga toko.
Setelah itu, Mbak-mbak
itupun memberi kaset yang sudah dipilih Eja. Namun tiba-tiba, dinding menjadi
runtuh. Mbak-mbaknya berubah menjadi vampire.
Seketika toko kaset itu berubah menjadi
sebuah kastil yang menyeramkan. Dan di sana juga ada sebuah jembatan yang
melintang di dalam kastil, yang mana di bawah jembatan tersebut adalah air
pasang berwarna merah.
Lalu ada seekor monster
yang menyerupai naga besar dan berwarna merah hitam. Monster itupun lalu berusaha
menyerang kami. Kemudian, ia menerkam ku dengan kuku-kukunya yang panjang runcing
melengkung, sehingga aku berlumuran darah. Tapi itu tak masalah bagiku, selagi
Eja tidak terluka. Ya, sebagai kakak yang baik, aku harus melindungi adikku,
Eja, apapun yang terjadi. *ah, gaya hahaha... Oke, back to story.
Karena takut diserang
lagi, kami pun segera keluar dari kastil untuk melarikan diri. Lalu kami
berjalan di sebuah jembatan bata putih. Suasananya sangat aneh. Semula dari perkotaan yang padat dan berpolusi, kini
berubah menjadi sebuah hutan yang asri, seperti di dongeng-dongeng. Yaaaa, kurang
lebih seperti di film “Oz The Great And Powerfull” hehehe... Lalu, kami pun
berjalan menyusuri hutan dengan mengikuti alur jalan.
“Kak Cici, motor kita
mana? Kok semuanya jadi hutan gini sih?” tanya Eja heran.
“Gak tau nih. Kakak juga
heran. Yaudah, kita jalan aja, ngikutin alur ini.” Ajakku kepada Eja sambil
memimpin jalan.
“Ih, sereemm..” ujar
adikku dengan sedikit ketakutan.
“Iya, sama. Suasananya
jadi berubah drastis. Dan tempat ini tuh gak asing banget. Seperti udah pernah
liat sebelumnya. Tapi apa ya? Hmm...... ???? Astagaa!! Baru inget deh! Ini tuh
seperti yang di film ‘Oz The Great And Powerfull’ !! Iya bener deh! Gak salah
lagi. Tapi, semoga aja gak ada penyihirnya ya di sini. Amiin......” perjelasku kepada
Eja.
“Hah??? Apaan sih? Mikir
aneh-aneh. Udah deh, mending kita terusin aja perjalanan kita untuk keluar dari
hutan ini.” Ajak Eja kepadaku.
Kami pun berjalan,
berjalan, dan terus berjalan. Hingga suatu waktu kami pun kelelahan. Akhirnya,
kami memutuskan untuk beristirahat sejenak. Di bawah pohon besar nan rindang
inilah kami beristirahat.
“Duuuhh.. capeeeekkk.. Kapan
pulangnyaaa?? Pengen cepet-cepet pulang ke rumah nih.” keluh adikku.
“Ah udah deh. Kakak juga
capek, dan juga pengen pulang. Tapi gimana? Kita aja gak tau kita ada di mana.
Dan handphone kakak juga ilang. Tapi, untungnya kita masih ada kaset ini
hehe...” ujarku.
Saat sedang asyik-asyiknya
bersantai, tiba-tiba..............................
Kreeeeekkkkk...
Wusssshhh wusssshhhhh...
“Kak, bunyi apa tuh?”
tanya adikku dengan ketakutan.
“Gak tau. Seperti bunyi
ranting yang patah. Di injek gitu. Tapi........ siapa??? Jangan-jangaaaan.... itu
penyihir yang seperti di film Oz.” Ujarku.
“Hih, kakak! Jangan
bikin Eja takut. Masa sih di tahun 2013 ada penyihir?” ujar Eja dengan sedikit
kesal karena tidak percaya.
“Tapi mungkin aja.
Buktinya, kenapa tadi tiba-tiba kita ada di kastil? Dan di dalam kastil itu ada
naga? Dan kenapa juga suasana kota tiba-tiba berubah jadi hutan seperti di
dongeng-dongeng??” ujarku dengan penuh seribu tanya.
“Hiiih.. takuuutt..
kenapa juga anginnya tiba-tiba kenceng gini?” tanya adikku ketakutan.
“Yaudah, kita berdoa aja.”
Usulku kepada Eja.
“Iya kak.” Jawab Eja.
Dan
tiba-tiba........................................
Hihihihihhihihihihihiii...........
Terdengar suara
cekikikan seorang wanita. Entah darimana suara itu berasal. Namun, suara
tersebut berhasil membuat kami menjerit histeris karena ketakutan.
Dan tak disangka,
perkiraanku benar. Seorang penyihir dengan sapunya muncul. Berjubah hitam,
seluruh tubuh berwarna hijau dengan wajah menyeramkan, dan tak lupa dengan topi
khas penyihir. Yaaaa, pokoknya seperti penyihir yang ada di film Oz deh.
Hehehe...
Penyihir itupun
menghampiri kami. Menakut-nakuti kami sehingga kami menangis menjerit histeris.
Lalu, penyihir itu pun akan menyihir kami dengan kekuatan sihir gelapnya.
Namun, ketika sihirnya akan mengenai kami, tiba-tiba aku terbangun dari tidur
lelapku. Yaaahh.. penasaran juga sih dengan lanjutan mimpiku ini. Tapi mau
gimana lagi? Lah aku nya udah kebangun hehehe...
Yaudah deh.. makasih
banyak ya bagi yang sudah membaca artikel gak penting ini hehe.. Ada moral
value nya loh yang bisa di ambil dari mimpiku ini. Moral value nya adalah,
“sebelum tidur, harus berdoa dan jangan sampai ketiduran! Supaya kita gak mimpi
yang aneh-aneh.” Hehehe...
Terima kasih guys! ;)
Tunggu ceritaku selanjutnya yaa.. :D
wew . :D
BalasHapushehehe kenapa pi? :D
Hapus